Selasa, 11 September 2018

Cara mengatasi luka bakar dengan benar

kasanah.id - Resiko terkena luka bakar mungkin bisa dialami semua orang, meskipun dalam skala kecil. Untuk itu penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi luka bakar dengan benar.

     Luka bakar bisa timbul dikarenakan bersentuhan dengan sesuatu yang panas, seperti memegang panci yang telah dipanaskan, terkena air panas, uap panas, bisa juga diakibatkan karena bahan kimia, gesekan, matahari, radiasi, dan akibat tersetrum listrik. 


luka terbakar
Ilustrasi


     Luka bakar termal adalah jenis luka bakar yang paling umum, ini terjadi ketika api, logam panas, cairan panas ataupun uap yang bersentuhan dengan kulit sebagai akibat berbagai kondisi, termasuk kebakaran rumah, kecelakaan kendaraan, kecelakaan dapur dan malfungsi listrik. 
     
     Luka bakar akan menyebabkan matinya sel - sel kulit. Bekas luka bakar bisa berukuran besar ataupun kecil, tergantung seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan pada kulit. Tingkat keparahan luka bakar akan menentukan apakah bekas luka bakar ini akan memudar atau menjadi permanen.


Tipe - tipe luka bakar


      Sebelum kita mengetahui lebih dalam mengenai cara mengatasi luka bakar dengan benar, perlu kita ketahui terlebih dahulu tipe - tipe atau tingkatan dari luka bakar. Tingkatan ini bergantung pada jumlah panas yang diterima dan berapa lama kontak / sentuhan ini berlangsung. 


tingkatan luka bakar
 Luka bakar (Dari kiri ke kanan, tipe I, tipe II, tipe III)


Luka bakar tipe pertama


      Luka bakar tingkat pertama tergolong lebih ringan dibandingkan dengan luka bakar lainnya. Efek luka bakar tingkat pertama adalah timbulnya rasa sakit dan kulit menjadi kemerahan serta terjadi kerusakan pada kulit bagian luar ( epidermis ). 

Luka bakar tipe kedua


     Luka bakar tingkat kedua ( luka bakar parsial ) menimbulkan efek tidak hanya kerusakan pada lapisan kulit luar ( epidermis ), tetapi juga pada labisan pada bawah kulit ( dermis ). Selain itu, timbul juga rasa sakit, kulit kemerahan, bengkak dan kulit melepuh.


Baca juga : Tips ampuh menghilangkan bau mulut

Luka bakar tipe ketiga


      Untuk luka bakar tipe terakhir ini, tergolong cukup parah. Efek yang ditimbulkan bisa meliputi tidak hanya kulit lapisan luar ( epidermis ) dan dalam ( dermis ), tetapi jaringan dibawahnya juga bisa rusak. Kulit akan berubah warna menjadi putih ataupun hitam yang bisa disertai juga dengan mati rasa. 

     Selain itu, luka bakar tipe ketiga juga bisa merusak tulang dan tendon, dalam kasus yang lebih parah juga bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf.

Cara mengatasi luka bakar dengan benar


      Untuk mengatasi luka bakar dengan benar, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengindentifikasi tipe luka bakar yang timbul agar bisa diberi penanganan yang tepat.

Untuk semua tipe luka bakar


       Yang pertama dilakukan adalah memadamkan api ataupun menghentikan kontak orang tersebut dengan cairan panas, uap atau bahan lainnya yang menimbulkan panas dan luka bakar. 

      Jika api membakar pakaian atau apapun yang menempel di badan, maka bantu orang tersebut dengan melakukan 3 hal. Hentikan orang tersebut agar tidak terlalu banyak bergerak, jatuhkan dan gulingkan agar api cepat padam.

      Hilangkan material yang telah terbakar dari orang tersebut. Lepaskan pakaian yang telah terbakar, jika terlalu sulit, potong atau robek (jika pakaian tersebut mudah dirobek, pastikan tidak menyakiti korban) pakaian tersebut. Lepaskan perhiasan, ikat pinggang dan pakaian ketat. Ini bisa mempercepat pembengkakan akibat luka bakar.

Untuk luka bakar tipe pertama


      Tahap pertama untuk mengatasi atau meminimalkan efek akibat luka bakar pertama, letakan bagian kulit yang terbakar di air sejuk ( tidak dingin ) yang mengalir, sampai rasa sakitnya mereda. Jika tidak ada air maka lakukan kompres.

      Tahap kedua yaitu menutup luka bakar dengan perban yang steril ataupun kain bersih. Jangan mencoba untuk mengolesi luka bakar dengan salep yang tidak direkomendasikan dokter, ini justru bisa menimbulkan infeksi. 

      Tahap ketiga adalah dengan memberikan pereda nyeri bisa berupa ibuprofein, acetaminophen, atau naproxen. 

       Hubungi dokter atau tenaga medis lainnya yang berkompeten jika terlihat tanda - tanda infeksi seperti rasa sakit berlebih, kulit kemerahan, bengkak, demam dan terjadi pembesaran luka. Ataupun jika luka bakar besarnya lebih dari 5 cm dan terus membesar, serta rasa sakit dan kulit kemerahan yang terus terjadi selama beberapa jam.

Untuk luka bakar tipe kedua


      Untuk mengatasi luka bakar tipe kedua, tahap pertama adalah dengan mendinginkan luka bakar. Benamkan dalam air sejuk yang mengalir selama 10 atau 15 menit. Gunakan kompres air jika tidak ada sumber air sejuk yang mengalir. 

      Jangan menggunakan es karena dapat menurunkan suhu tubuh dan menyebabkan rasa sakit dan kerusakan lebih lanjut. Jangan pecahkan lepuhan atau mengoleskan salep tanpa rekomendasi dokter, ini dapat menyebabkan infeksi.

      Tahap kedua, tutup luka bakar dengan perban steril dan tidak lengket, serta pastikan tidak terlalu kencang. Gunakan pula kasa dan plester agar perban tidak bergeser - geser.

      Tahap ketiga, untuk mengatasi syok akibat terbakar, baringkan orang tersebut di tempat datar dengan kaki lebih tinggi ( sekitar 30 cm. Jika memungkinkan tinggikan area luka bakar hingga di atas jantung. 

     Tutupi orang tersebut dengan mantel ataupun selimut. Jika orang tersebut mengalami cedera kepala, leher, atau kaki, hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang terluka. Segera hubungi dokter ataupun tenaga medis yang berkompeten.


Lidah buaya dan madu
Lidah buaya dan madu


       *Untuk meringankan luka bakar tipe pertama dan kedua (yang tidak terlalu parah) bisa dengan mengoleskan madu dan lidah buaya.

Untuk luka bakar tipe ketiga


     Untuk tipe luka bakar ini, segera hubungi tenaga medis atau ambulan agar bisa ditangani dengan lebih baik. Sembari menunggu tenaga medis yang datang, lakukan tahapan berikut.

     Tahap pertama, tutup luka bakar dengan perban steril secara longgar dan tidak lengket, pastikan cukup untuk area yang cukup besar ( meliputi area sekitar luka ), pastikan tidak meninggalkan serat pada luka. Jangan rendam luka bakar pada air atau mengoleskan apapun pada luka bakar. 
     
     Tahap kedua, lakukan penindakan terhadap syok yang terjadi. Baringkan orang tersebut pada tempat yang datar, tinggikan kaki sekitar 30 cm, tinggikan area luka bakar di atas tingkat jantung, jika memungkinkan. Tutupi orang tersebut dengan mantel ataupun selimut. 

      Untuk luka bakar saluran udara, jangan letakkan bantal di bawah kepala orang tersebut ketika berbaring. Ini bisa menutup jalan napas. Jika luka bakar tersebut pada wajah, minta orang tersebut untuk duduk. 

     Lakukan pemeriksaan denyut nadi dan pernapasan untuk meringankan syok sampai bantuan medis tiba. Tunggu dan temani korban sampai mendapatkan bantuan medis yang cukup dan ditangani oleh dokter. 

Pemulihan luka bakar


     Seberapa cepatnya luka bakar akan sembuh tergantung pada seberapa parahnya luka bakar itu :

~ Luka bakar tipe pertama akan sembuh sendiri dalam waktu seminggu tanpa menyebabkan bekas luka.

~ Luka bakar tipe kedua akan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu. Terkadang luka bakar tipe ini akan menimbulkan bekas luka, tetapi bisa memudar seiring berjalannya waktu.

~ Luka bakar tipe ketiga akan bisa memakan waktu selama berbulan - bulan atau bahkan bertahun - tahun untuk sembuh. Bekas luka juga bisa saja menjadi permanen. 

Komplikasi yang ditimbulkan luka bakar


      Luka bakar bisa menimbulkan beberapa komplikasi terutama untuk luka bakar yang cukup parah. Komplikasi tersebut bisa berupa :

~ Infeksi
     Luka bakar bisa menyebabkan timbulnya celah yang memungkinkan bakteri dan kuman untuk masuk ke dalamnya. Adanya kontaminasi bakteri dan kuman ini bisa menyebabkan infeksi tambahan pada luka bakar.

~ Dehidrasi
     Luka bakar akan membuat tubuh kehilangan cairan. Kehilangan cairan akan membuat tubuh menjadi lemah, tidak bisa berkonsentrasi, dan berbagai efek lainnya yang menganggu fungsi tubuh.

~ Suhu tubuh turun
     Kulit adalah komponen penting pada tubuh dalam menjaga suhu tubuh tetap normal. Ketika terjadi kerusakan pada kulit, maka tubuh akan kehilangan panas secara cepat. Pada kasus yang parah, ini dapat menyebabkan hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara ekstrim dan membahayakan keselamatan.
~ Kontraktur
      Saat jaringan parut terbentuk di atas luka bakar, ini bisa membuat kulit menjadi lebih kencang dari kondisi normal, sehingga tulang dan sendi tidak dapat dipindahkan.

~ Kerusakan otot dan jaringan
     Luka bakar yang parah bisa menembus lapisan kulit hingga kebagian dalam, ini dapat menyebakan kerusakan pada otot dan jaringan. Efek ini bisa timbul secara jangka panjang. 

~ Masalah emosional
     Bekas luka terutama yang tampak secara fisik, bisa membuat seseorang menjadi malu atau kurang percaya daya. Ini tentu membawa dampak emosional bagi orang tersebut. 

Pencegahan terhadap luka bakar


      Untuk mencegah terjadinya luka bakar, cara yang paling baik tentu dengan menghilangkan faktor timbulnya luka bakar. Pada beberapa kondisi, pekerjaan menuntut seseorang untuk beresiko tinggi terkena luka bakar, oleh karena itu penting untuk selalu menggunakan Alat Perlindungan Diri selama bekerja.

      Meskipun begitu, sebenarnya luka bakar justru sering terjadi di rumah, dengan korban yang paling banyak adalah anak - anak dan bayi. Untuk itu, lakukan pencegahan sebagai berikut :

~ Jauhkan anak - anak dari dapur saat memasak

~ Tempatkan alat pemadam api di dekat dapur

~ Gunakan detektor asap dan lakukan pengujian setiap 1 bulan sekali, serta ganti setiap 10 tahun sekali

~ Jauhkan korek api dari jangkauan anak - anak

~ Pasang penutup pada outlet listrik

~ Periksa kabel listrik, pastikan tidak ada yang terbuka, jika ada, potong dan sambungkan kembali atau lakukan isolasi terhadap kabel yang terbuka.

~ Jauhkan bahan kimia dan gunakan sarung tangan selama menangani bahan kimia

~ Kenakan tabir surya saat berada di luar ruangan, hindari sinar matahari terutama saat berada di puncak teriknya

~ Buat jalur evakuasi jika terjadi kebakaran, pastikan semua anggota keluarga paham. Lakukan pelatihan pemadaman kebakaran api dan pastikan agar semua anggota keluarga tidak panik saat terjadi kebakaran.


     Melakukan pencegahan terhadap timbulnya luka bakar dengan meminimalkan faktor penyebabnya adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan. 

      Jika memang terjadi luka bakar, lakukan penanganan secara cepat dan tepat, sembari menunggu pertolongan dari tenaga medis yang berkompeten dalam penanganan luka bakar. Selalu utamakan keselamatan dalam melakukan hal apapun dan awali dengan doa.

Silahkan berkomentar yang sopan dan beretika, serta relevan terhadap artikel yang telah anda baca. Jika ada kritik dan saran, kirim melalui kontak di halaman hubungi kami. Terima kasih.
EmoticonEmoticon